Lontar.id- Halima Aden, lahir 19 September 1997 adalah seorang model busana Amerika. Ia dikenal karena menjadi wanita Somalia-Amerika pertama yang berkompetisi dan menjadi semi-finalis dalam konteks kecantikan Minnesota USA. Setelah keikutsertaannya dalam kontes tersebut, Aden mendapat perhatian publik dan dikontrak oleh IMG Models.
Aden lahir di sebuah kamp pengungsian di Kenya, dan pada usia enam tahun pindah ke Amerika Serikat, menetap di St. Cloud- Mennesota. Ia saat ini adalah mahasiswa tahun pertama di St.Cloud University.
Halima, yang beragama Islam, ditampilkan di bagian depan edisi Essence Januai 2020. Halima yang berusia 22 tahun, menandatangani kontrak dengan agen model IMG, telah membuat langkah bersejarah selama beberapa tahun terakhir. Saat karier modelingnya dimulai, dia menjadi wanita yang mengenakan jilbab pertama yang ada di sampul majalan Allure dan Vogue.
“Penting bagi saya untuk terlihat dan melakukan apa pun yang saya bisa untuk membuat anak perempuan tahu bahwa mereka tidak harus mengubah siapa mereka,” ungkap Aden kepada Essence.
“Aku ingin mereka tahu dunia akan bertemu mereka persis di mana mereka berdiri.” Sambungnya.
Selain itu, awal tahun ini, Aden menjadi model sport illustrated pertama yang berpose dalam edisi pakaian renang. Ia terkenal karena mengenakan burkini dan jilbab.
“Wanita muda Muslim perlu tahu bahwa ada pilihan baju renang sederhana yang tersedia bagi mereka sehingga mereka dapat bergabung dengan tim berenang, berpartisipasi dalam kelas berenang di sekolah, dan pergi dengan teman-teman mereka ke pantai,” kata Aden dalam rilisnya.
“Gadis-gadis Muslim harus merasa percaya diri mengambil langkah itu dan melakukannya dengan nyaman sambil mengenakan burkini.”
“Sepanjang yang saya ingat, media menggambarkan wanita Muslim sebagai yang tertindas dan dalam pandangan yang sangat negatif,” Aden, yang datang ke Minnesota pada usia 6, seperti dikutip pada Hufftpost.
“Perempuan yang tidak terlihat seperti perempuan di media pada umumnya dan terutama dalam kompetisi kecantikan disebut sebagai perempuan yang tidak cantik sehingga perempuan harus mengubah cara mereka agar dapat dianggap cantik,” kata Aden. “Dan itu tidak benar.”