Lontar.id – Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar melalui Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar X, hampir pasti dilaksanakan secara aklamasi, dan hampir pasti kembaki mendudukkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.
Kemungkinan terpilihnya Airlangga Hartarto secara aklamasi itu, muncul setelah salah satu calon, yakni Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan mundur dari pencalonan.
Ketua Pelaksana Munas Golkar X, Adies Kadir, mengatakan, selain Bamsoet, beberapa calon ketua umum (caketum) lain juga telah menyatakan mundur. Olehnya itu dia berharpa agar pemilihan berlangsung secara musyawarah atau aklamasi.
“Kami harap pada saat pembukaan bisa terjadi musyawarah mufakat. Kalau musyawarah dan tidak ada calon yang maju, otomatis aklamasi. Sampai saat ini calon yang kuat Pak Airlangga,” kata Adies Kadir saat konferensi pers di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Para caketum, kata Adies Kadir, masih melakukan negosiasi dan lobi untuk mencari jalan keluar, apakah nanti Munas tetap akan dilakukan dengan proses pemilihan atau secara aklamasi. Alasannya, karena beberapa nama sudah memenuhi persyaratan sebagai caketum.
Terkait pengunduran diri Bamsoet, Adies Kadir masih menunggu kepastian selanjutnya. “Sampai saat ini masih dilakukan lobi dan negosiasi. Insya Qllah nanti kita lihat sampai jam 16.30. Pak Bamsoet menyatakan mundur dan ada beberapa calon yang mengundurkan diri,” imbuhnya.
Peserta yang akan hadir dalam Munas Partai Golkar diperkirakan sebanyak 7.000 orang, sedangkan peserta yang bisa masuk kedalam arena hanya 700 orang saja. Mereka adalah pemilik hak suara, yakni pengurus DPD 1 dan DPD 2 seluruh daerah di Indonesia.